Khamis, 18 Mac 2010

artichel & riset

Masih sedikit sekali orang islam menelaah essensi agamanya. Nilai etos kerja,nilai kedisiplinan, dan nilai keadaan dalam ajaran Islam belum disentuh. Kemauan,hasrat,dan motivasi untuk membaca serta memahami ajaran-ajaran islam (Tauqid Murni)masih sangat berat dan rapuh. Ajaran Islam yang diketahui hanya sepenggal-sepenggal saja,sehingga yang kemudian terjadi dalam praktek pelaksanakan ajaran islam tidak jelas dan kontraproduktif,yang lazim kita kenal dengan mengambang. Mengambang berarti cinta Agama tapi sangat menyukai pola hidup bebas,berdedikasi Islam tapi juga berperilaku westernized setuju dengan pola hidup islami tapi berpakaian buka-bukaan. Inilah perilaku kita umat Islam yang diibaratkan dengan "ES BATU" yang belum menjadi air, Islam dan ajaran-ajarannya masih sebatas pelaksanaan aktifitas shalat tanpa memahami esensi shalat,makna hajji lisannya berucap amar ma'ruf tapi sikap dan perilaku kesehariannya seperti perampok/maling dan lain sebagainya. Allah SWT, mengingatkan kepada kita orang-orang yang mengimani Al-Qur'an dan Sunah Nabi agar berhati-hati terhadap orang-orang yang mengaku teman baik padahal ia musuh. Allah SWT, mengingatkan dalam QS.Al Baqoroh(2)ayat 42 "Janganlah kamu campur aduk antara yang haq dengan yang batil dan janganlah kamu sembunyikan yang haq itu, padahal kamu semua mengetahui."Allah SWT, dengan jelas melarang pola hidup "MENGAMBANG" atau double standart seperti itu, termasuk larangan berteman dengan orang-orang yang memiliki pola hidup jauh berbeda dengan kita, semisal saat kita mendengar adzan dzuhur kita bergegas ke mesjid,sementara mereka malahan asyik-asyik mabuk hiburan. Kita berbaju sopan dan menutup aurat tapi sebaliknya mereka pakaian serba mini. Pokoknya, banyak perbedaan antar mereka dan kita orang yang beriman. Demikian selanjutnya,sikap setia,manis muka,manis ucapan yang mereka berikan kepada kita suatu saat akan menjadi bencana bagi kita, dan ini menjadi penyakit dalam tubuh umat islam sendiri. Sejauh yang bisa kita amati sungguh sebagian dari kita umat Islam sudah terjangkit "Virus Double Standart ini",ada yang sudah kronis dan ada juga yang masih terapiotik. # Virus double standart kronis adalah orang-orang islam yang muncul dari kelompok cerdik-cendikia yang justru gagasan/ide/pola pikir mereka menghancurkan keaslian dan keagungan ajaran Agama Islam.# # Virus double standart terapiotik adalah mereka yang tumbuh pada level sosial terpelajar dan masyarakat islam awam, yang justru tidak menyadari sedikit demi sedikit telah menjauh dari ajaran agama Islam. Fenomena yang terjadi pada generasi kita saat ini yaitu berpakaian ketat, gaya selebriti, dan mania dengan AFI (Akademi Fantasi Indosiar/Indonesia sebagai sebuah hobby dan impian mereka.Jika ini benar maka umat islam sedang mengusir kebenaran ajaran agama islam dalam diri sendiri. Sesuai dengan firman-NYA QS.Al-Baqarah (2) ayat 59 " Lalu orang-orang yang dzalim mengganti perintah dengan mengerjakan yang tidak diperintahkan kepada mereka,sebab itu Allah timpakan atas orang-orang yang dzalim itu siksa dari langit dan bumi,karena mereka berbuat fasik". Artinya : Allah tidak akan menghukum suatu negara atau suatu kaum karena atas kesalahan mereka sendiri,semestinya Allah akan menurunkan berkah dari langit dan bumi namun yang didapat bencana (hukuman)seperti sekarang ini, disebabkan mereka dzalim.(ingkar kepada Allah)

1 ulasan:

  1. 4 istilah yang tidak dipsisahkan satu sama lain, inilah paket yang lazim dikenal dalam dunia persufian (penyucian diri). seorang salik tidak bisa lepas dari 4 istilah ini.

    pertama dia harus belajar tentang syariat yaitu tentang fiqh mempelajari syarat syahnya sholat, rukun sholat yang membatalkan sholat, wudlunya, airnya dll… inilah dasar pijakan seorang yang mau mencapai ketinggian derajat. syariat adalah gerbang awal unutk menjalankan atau untuk berjalan. dia harus tahu bagaimana cara jalan kendaraan yang dipakai. tahu cara staternya, tahu cara mengendarainya, tahu cara ngeremnya dan tahu segala yang diperlukan untuk berjalan.

    jika semua cara yang diperlukan sudah tahu maka saatnya perjalan dimulai. jika seseorang sudah tahu tata caranya sholat, tahu fiqhnya sholat maka langkah selanjutnya adalah menjalankan shiolat itu sendiri berdasarkan fiqh atau syariat yang sudah dipelajarinya, inilah yang dinamakan dengan thoriqoh atau jalan yakni menjalankan apa yang sudah diketahuinya.

    seorang salik yang sudah menjalankan thoriqohnya maka dia akan memulai perjalanan spiritualnya. yang namanya berjalan pasti akan melalui segala sesuatu yang dikanan dan kiri dari jalan yang dilalui tadi. disinilah pelajaran pelajaran spiritual mulai diajarakan, siapa yang mengajarkan ya Allah sendiri. Allah akan mengajarkan berbagai macam ilmu hakikat dari berbagai keadaan. hakaikat hakikat ini nantinya akan bermuara membentuk satu titik pencerahan yang dinamakan dengan makrifat. inilah titik yang selalu ditunggu oleh seorang salik yakni pencari spiritual

    BalasPadam